Langsung ke konten utama

Cara Mengawinkan Ikan Cupang yang Benar Agar Berhasil dan Cepat Bertelur

Pengalaman saya dalam mengawinkan ikan cupang sangat beragam, namun dari pengalaman ini bisa kamu ambil pelajaran didalamnya supaya proses pemijahan ikan cupang bisa berjalan dengan lancar dan bisa menghasilkan anakan ikan cupang yang banyak.

Cara Mengawinkan Ikan Cupang yang Benar Agar Berhasil dan Cepat Bertelur

Sebelum memulai ketahap pemijahan saya ingin bercerita seputar pengalaman saya melakukan breeding ikan cupang. 

Percobaan Pertama 

Awal mula saya mencoba breeding antara cupang halfmoon mustardgas dengan betina plakat besgel. 

Kondisi dari cupang jantan tidak terlalu agresif lebih banyak pasifnya, tidak bisa dikatakan 100% sehat, namun walau begitu ikan cupang itu tidak memiliki penyakit luar yang nampak seperti penyakit kulit pada umumnya. Gaya berenang tidak begitu stabil seperti agak keberatan sirip ekor. Gaya ikan cupang ketika ngedok adalah menari nari, bukan menyerang, dan ini menandakan sudah memenuhi syarat untuk siap kawin.

Kondisi cupang betina sudah full telur, di tandai warna keputihan yang nampak pada bagian perut bawah dan agak terlihat gemuk.

Hari pertama tepatnya pada siang hari, langsung saya satukan cupang jantan dan betina dalam 1 wadah dengan ukuran 20x20x15cm. Reaksi dari cupang betina langsung melarikan diri ketakutan, dan cupang jantang mengejar-ngejar namun tidak terlalu banyak menyerang.

Hari kedua belum ada hasilnya, gelembung udara yang terbentukpun selalu hancur akibat kejar kejaran antara ikan cupang. Kondisi sirip ikan cupang betina sudah sobek pada bagian ekor dan sirip bawah, namun tidak ada luka yang berarti pada kulit ikan betina.

Hari ketiga tepatnya pada waktu siang hari terjadi perkawinan, lebih dari 2 jam ikan cupang menjalani proses perkawinan dengan pembentukan gelembung yang hanya sedikit sekali. Ada yang aneh dengan cupang indukan jantannya ketika proses perkawinan, telur yang dihasilkan tidak semua di taruh di gelembung, pejantan sangat tidak agresif dalam mengambil telur yang jatuh, dan kebanyakan telur yang sudah berada pada dasar wadah tidak diambil dari pejantan, sehingga mengakibatkan telur di makan habis oleh betina dan hanya tinggal sedikit yang berada pada gelembung.

Dari proses pemijahan tersebut bisa saya ambil pelajaran adalah kondisi indukan jantan yang tidak 100% sehat sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan, walau kemungkinan ada terjadinya perkawinan, namun hasil yang didapatkan akan sedikit, jumlah anakan yang dihasilkan hanya kurang dari 30 ekor burayak.

Percobaan Kedua

Percobaan selanjutnya saya tetap menggunakan pejantan halfmoon mustard gas yang kondisinya sudah saya ceritakan diatas, dengan betina yang baru.

Jenis indukan betinanya adalah haflmoon mustard gas yang saya beli secara online. Kondisi indukan betinanya sangat mengagumkan, sangat sehat dan sangat agresif. dan sudah full telur.

Hanya berselang satu hari setelah cupang betina saya sampai kerumah langsung saya breeding dengan pejantannya. Tepatnya proses saya lakukan dimulai pada pagi hari.

Dengan menggunakan wadah yang lebih besar, 30 x 20 x15 cm , saya kasih sekat plastik bening agar kedua cupang indukan tidak langsung kontak fisik.

Selama setengah jam indukan betina masih agrsif dan terus melakukan penyerangan sampai satu jam lebih baru indukan betina mulai kehilangan nyali dan menyerah. 

Saat itu juga penyekat yang memisahkan mereka langsung saya lepas dan tentunya terjadi kejar kejaran seperti biasanya. 

Kondisi sirip indukan betina mengalami sobek sobek namun tidak ada luka yang berarti.

Tepatnya pada siang hari saya di kagetkan dengan proses perkawinan yang terjadi. Ternyata tidak memakan waktu lama untuk mereka melakukan pendekatan.

Namun sama halnya dengan proses percobaan yang pertama, Hasil telur yang didapatkan sangat sedikit, Bahkan lebih sedikit dari percobaan pertama.

Percobaan Ketiga

Untuk percobaan ketiga saya mengganti indukan jantan dengan yang lain, dengan jenis halfmoon rosetail. kondisi pejantan sangat sehat, hampir 100%. ditandai dengan bentuk badan yang kokoh, sirip yang terbuka lebar, cara berenang yang santai dan stabil tanpa keberatan ekor. Selalu membentuk banyak gelembung. dan ketika ngedok mengeluarkan tarian yang indah dan lincah.

Sedangkan Indukan betina masih menggunakan betina halfmoon mustard gas pada percobaan kedua. Selang waktu antara percobaan kedua dan ketiga berjalan hampir 3 minggu karena menunggu pembentukan telur baru pada betina.

Hari pertama saya menggunakan cara sama persis dengan percobaan kedua di atas namun tidak terjadi perkawinan pada hari tersebut, sehingga pada malam hariya kembali saya sekat agar tidak terjadi kontak fisik.

Hari kedua, pada pagi hari kembali sekat bening itu saya buka. dan pada siang hari terjadi perkawinan.

Gelembung dan telur yang di hasilkan sangat banyak dan telur yang menetas menjadi burayak berjumlah hampir ratusan, ini menandakan percobaan ketiga sangat sukses.

Kesimpulan

Dari percobaan diatas bisa ditarik kesimpulan,

Jika kamu mengiginkan terjadinya proses perkawinan dengan sangat cepat dan menghasilkan telur dengan cepat, maka pilihlah cupang indukan penjantan yang sudah berpengalaman dan sudah pernah melakukan perkawinan di waktu sebelumnya.

Jika kamu menginginkan hasil telur yang banyak, maka pilihlah indukan pejantan yang sehat seperti ciri ciri yang telah dijelaskan pada percobaan ketiga.

Jika kamu menginginkan proses perkawinan yang cepat dan banyak telurnya, maka kamu bisa mengabungkan kedua syarat diatas, yaitu penjantan yang berpengalaman dan sehat 100%.

Begitulah cara breeding ikan cupang yang benar yang bisa kamu plajari, jika menurut mu ada cara yang lebih ampuh, silahkan komen dibawah ya teman teman, trimakasih.

Related Posts

Komentar

Connect With Us